Panduan Tidur Sehat dan Cukup Saat Haji

Jamaah haji laki-laki sedang tidur miring ke kanan di dalam tenda sesuai sunnah

SHI - Ibadah haji menuntut fisik yang kuat dan mental yang stabil. Salah satu aspek penting namun sering terabaikan adalah tidur yang cukup dan berkualitas. Kurang tidur dapat menyebabkan kelelahan, stres, hingga penurunan daya tahan tubuh yang berisiko mengganggu kelancaran ibadah. Artikel ini menyajikan panduan tidur sehat saat haji berdasarkan sunnah Nabi ﷺ dan ilmu medis modern.

1. Sunnah Tidur Siang (Qailulah) di Mina dan Arafah

Qailulah adalah tidur singkat di siang hari sebelum waktu Zhuhur. Dalam riwayat, Rasulullah ﷺ biasa melakukannya, terutama sebelum melaksanakan ibadah malam. Saat berada di Mina atau Arafah, praktik qailulah sangat dianjurkan karena:

  • Membantu pemulihan energi setelah aktivitas padat pagi hari.
  • Membantu tubuh bertahan dalam kondisi cuaca panas.
  • Memperkuat konsentrasi saat melaksanakan ibadah-ibadah penting di malam hari seperti mabit dan melontar jumrah. Nabi ﷺ bersabda, "Tidur sianglah kalian, karena setan tidak tidur siang.” (HR. Thabrani)

Cukup tidur selama 15–30 menit sudah memberikan efek yang signifikan untuk mengembalikan tenaga.

2. Posisi Tidur yang Menyehatkan Menurut Sunnah

Rasulullah ﷺ mengajarkan umatnya untuk tidur dalam posisi yang baik bagi kesehatan:

  • Tidur miring ke kanan: Ini adalah posisi tidur yang paling dianjurkan. Dalam banyak penelitian, tidur miring ke kanan membantu fungsi jantung dan pencernaan.
  • Menghindari posisi tengkurap: Dalam Islam, tidur tengkurap dilarang karena posisi ini tidak baik bagi kesehatan pernapasan dan tulang belakang.
  • Rasulullah ﷺ bersabda "Sesungguhnya itu adalah cara tidurnya penduduk neraka." (HR. Ibnu Majah – tentang tidur tengkurap)

Saat tidur di tenda atau ruang umum selama haji, usahakan membawa bantal leher kecil atau alas tidur lipat agar posisi tidur tetap mendukung tulang belakang dan pernapasan.

Baca Juga Tips Menjaga Stamina dan Daya Tahan Tubuh Selama Haji: Sehat Fisik, Semangat Ibadah

3. Mengatasi Gangguan Tidur di Tempat Umum

Tidur saat haji memang tidak senyaman di rumah. Lingkungan yang bising, suhu ekstrem, dan keramaian bisa mengganggu kualitas tidur. Berikut beberapa tips yang dapat membantu:

a. Gunakan Penutup Telinga dan Masker Mata

Alat sederhana ini bisa membantu mengurangi gangguan suara dan cahaya.

b. Hindari Konsumsi Kafein Sebelum Tidur

Teh dan kopi bisa mengganggu pola tidur. Gantilah dengan minuman herbal yang menenangkan seperti air nabeez (air rendaman kurma).

c. Rutin Berwudhu dan Berdzikir Sebelum Tidur

Wudhu membersihkan diri secara fisik dan spiritual, sementara dzikir sebelum tidur membantu menenangkan pikiran. 

Contoh dzikir tidur: Membaca ayat kursi, tiga surat terakhir (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas), dan tasbih sebelum tidur.

d. Tidur Bertahap dan Cukup

Jika waktu malam terlalu singkat, manfaatkan jeda waktu di siang hari untuk istirahat singkat. Kombinasi qailulah dan tidur malam yang cukup akan membantu tubuh pulih lebih baik.

Kesimpulan

Tidur yang sehat adalah bagian dari ikhtiar menjaga kesehatan selama ibadah haji. Dengan mengikuti sunnah tidur Nabi ﷺ dan menerapkan langkah-langkah praktis di atas, jamaah bisa menjaga stamina, ketenangan jiwa, dan semangat ibadah hingga puncak haji selesai. Jangan lupakan bahwa istirahat yang cukup adalah bentuk syukur atas nikmat tubuh dan karunia kesempatan berhaji.

Sehat Holistik Islami

"Sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Apabila ia baik maka akan baik pula seluruh tubuhnya. Dan apabila ia buruk maka buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah dia itu adalah hati" (Muttafaqun 'Alaih)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال